Rabu, November 18, 2009

ANGGARAN BERBASIS KINERJA (ABK)


PANDUAN BUAT ANGGOTA DPRD BARU


Bulan-bulan ini dan sampai dengan akhir desember merupakan saat dimana pemerintah daerah sedang sibuk-sibuknya menyiapkan Rencana Anggaran Pendapatan & Belanja Daerah UNTUK TAHUN ANGGARAN 2010. rancangan sementara telah disusun dan mulai disosialisasikan kepada para anggota DPRD yang terhormat, akan tetapi dari beberapa daerah terlihat para Anggota DPRD ini belum sepenuhnya siap menerima rancangan RAPBD, masing masing anggota masih disibukkan oleh urusan pembentukan Komisi dan Tatip DPRD, sebagian lagi memang belum siap karena sebagian dari anggota DPRD adalah muka-muka baru dan masih harus banyak belajar tentan pemerintahan.

ANGARAN BERBASIS KINERJA (ABK) merupakan model penyusunan Anggaran yang diharapkan mampu memberikan nilai manfaat bagi kemajuan pembangan daeran dengan cara meningkatkan efisiensi dan evektifitas penggunaan dana Pemerintah Daerah untuk kepentingan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Daerah dituntut untuk menyusun Anggaran yang betul betul menjadi prioritas dan kegiatan yang termuat dalam Anggaran tersebut dapat diukur dengan jelas, manfaat dan pencapaiannya. ABK dimulai dari adanya telaah terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah, dari permasalah tersebut akan diketahui dampak masalah yang ditimbulkannya dan dibuatkan solusi, Solusi inilah yang nantinya menjadi dasar dari penyusunan program yang masuk dalam Anggaran.

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan/program/kebijakan sesuai dengan sasaran dan tugas yang telah ditetapkan dalam angka mewujudkan visi dan misi pemerintah daerah.

Salah satu aspek yang diukur dalam penilaian kinerja pemerintah daerah adalah aspekkeuangan berupa ABK. Untuk melakukan suatu pengukuran kinerja perlu itetapkan ndikator-indikator terlebih dahulu antara lain indikator masukan (input) berupa dana, sumber daya manusia dan metode kerja. Agar input dapat diinformasikan dengan akurat dalam suatu anggaran, maka perlu dilakukan penilaian terhadap kewajarannya. Dalam menilai kewajaran input dengan keluaran (output) yang dihasilkan, peran ASB sangat iperlukan. ASB adalah penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya yang digunakan ntuk melaksanakan suatu kegiatan.

Lebih jauh mengenai hat tersebut sebagaimana telah diatur dalam UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah


Pentingnya Anggota DPRD mempelajari Pedoman ABK.

BPKP telah mengeluarkan pedoman Penyusunan ABK sebagai penjabaran dari UU No. 17 tahun 2003 serta mengacu pada beberapa peraturan pemerintah dan Keputusan mentri keuangan yang terkait dengan Anggaran. Pedoman ini sangat direkomendasikan kepada para Anggota DPRD untuk mempelajarinya alasannya adalah agar supaya Anggata DPRD dapat mengkritisi rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD)

yang disodorkan oleh Pemerintah daerah, apakah Rancangan tersebut telah disusun sesuai dengan Anggaran Berbasis Kinerja, dan apakah anggaran yang diajukan tersebut masing-masing telah dibuat berdasarkan kebutuhan atau hanya asal buat saja tanpa dapat diukur kinerjanya.


Download : Anggaran Berbasis Kinerja

Baca Selengkapnya....

Sabtu, November 07, 2009

PROSPEK BISNIS : PROFESI PENGEMIS


Pr0fesi Menggiurkan :

Dua bulan terakhir ini saya disibukkan untuk mencari uang receh (pecahan logam) setelah beberapa tempat dicoba untuk penukaran, pada akhirnya ditemukan juga tempat penukaran yang dijamin stock nya cukup dan selalu ada yaitu nukar uang ke Pengemis jalanan. Pada saat itulah pandangan saya terhadap pengemis berubah. Sebelumnya (mungkin sampai sekarang tetap tetapi sedikit ambigu) saya berpandangan bahwa mereka kelompok pemalas dan tidak tau malu, begitu tercengang saya setelah suatu hari saya menyodorkan uang 20 ribu untuk ditukarkan recehan logam 100 rupiah pada pengemis di perempatan Dinoyo Malang begini jawabnya " Pak ini ada recehan Rp. 100 sebanyak 30 ribu, yang Rp. 500,- sebanyak 50 Ribu, Bapak mau tukar semua ?" Gendeng.... batin saya.... baru jam 4 sore mereka sudah mengumpulkan uang receh sebesar 80 ribu, belum uang lembaran seribuan yang saya lihat disimpan didompet........

Omset Besar :
Dari pengelaman dan pantauan Saya, dalam sehari rata-rata para pengemis yang berada di bebera perempatan di Kota Malang beromset sekitar 90 - 100 rb per hari, yang artinya perbulan bisa mencapai Rp. 3.000.000,- per bulan, suatu jumlah yang tidak sedikit untuk jenis pekerjaan yang hanya membutuhkan ketelatenan dan sentukan peran/sandiwara (wajah memelas). jika dibandingkan dengan profesi lainnya seperti Guru, Dosen, Tukang senior, dan yang lainnya Jelas Profesi Pengemis sangat menguntungkan.

Prospek Kedepan :
Prospek prefesi pengemis dimasa yang akan datang semakin MONCER.... hal ini bisa dianalisis dari beberapa alasan sebagai berikut :
  1. Semakin Ekonomi Indonesia membaik berarti semakin banyak orang yang berpenghasilan meningkat, orang-orang tersebut akan semakin banyak membelanjakan keuangannya untuk kebutuhan sosial yang salah satunya adalah kepada pengemis. Belanja amal tersebut juga semakin tinggi seiring meningkatnya tingkat spiritual masyarakat.
  2. Semakin banyak orang punya kendaraan pribadi, semakin hargaidri meningkat, gengsi meningkat, jadi memberi uang receh ke pengemis didasari atas harga diri dan gengsi.
dua alasan tersebut rasanya cukup sebagai dasar jastifikasi bahwa prospek profesi pengemis akan mengalami kenaikan dimasa yang akan datang.

Keseimbangan Dunia :
Ternyata Allah maha Agung, Allah Maha Besar dan Allah Maha segalanya, Beliau telah menciptakan langit dan Bumi secara sempurna dan penuh dengan keseimbangan. Para pengemis telah diposisikan oleh Allah sebagai jalan bagi orang-orang yang mampu untuk meramal. Pengemis juga diposisikan sebagai pihak yang bertugas mengumpulkan uang-uang receh dan ditukarkan kepada orang yang membutukan uang receh seperti Saya. Jadi Seperti ada siang dan malam, ada baik dan jelek, ada sabar dan pemarah. Jadi kayaknya kalau nggak ada pengemis banyak orang kaya yang bingung menyalurkan dananya untuk beramal. Hanya saja sampai sekarang saya sendiri masih bingung apakah Pondok pesantren, lembaga Amil zakat dan lainnya yang sejenis, tatkala mereka datang dari rumah kerumah, dari Bus ke Bus, dari ATM ke ATM yang lain dengan meminta-minta sumbangan melalui serat dan amplop juga dapat dikategorikan PENGEMIS....... ? terserah dari sudut pandang mana yang dipakai.......

Kesimpulannya adalah, Fakta bahwa profesi pengemis adalah salah satu profesi yang lagi ngetren dan sangatlah mempunyai prospek bisnis yang menarik sekarang dan dimasa mendatang, tanpa modal yang cukup berarti yang penting kemauan dan sedikit pandai berakting dan tidak punya malu..... anda semua bisa jadi pengemis, TAPI SAYA TIDAK MENYARANKAN ANDA UNTUK MENGIKUTINYA Kecuali....... Memang sudah Kebangetan.......
Meski demikian pengemis masih diperlukan sebagai bagian dari keseimbangan Dunia.......



Baca Selengkapnya....

GRATIS PENYIMPANAN FILE DI INTERNET