Jumat, Maret 27, 2015

BAHASA TOILET AHOK = PELURU DAN KORBAN

Seperti biasa, media Indonessia selalu latah membahas berita2 hot dan sensasional sampai-sampai lupa dengan berita lain yang nggak kalah penting di negeri ini. Bahasa “Toilet” ahok telah menyedot perhatian dan rame diperdebatkan di   SOSMED, seperti ada mainan baru dan berita yang menguntungkan. 

Bahasa Toilet dan juga  bahasa binatang sebenarnta merupakan bahasa sehari hari di masyarakat (kadang kita pun nggak sadar) tapi menjadi menarik tatkala itu diucapkan Ahok dalam perseteruannya dengan DPRD DKI Jakarta, yang menurut ahok dan sebagian besar masyarakat mereka bagian dari begal-begal APBD.
Bukan masalah pantas atau tidak pantas bahasa toilet itu diucapkan oleh pemimpin sekelas Ahok, akan tetapi  perlu atau tidak bahasa Toilet itu diucapkan.

Menurut saya bahasa itu wajar saja dilontarkan Ahok sebagai  PELURU dan senjata dalam misinya memberantas Begal APBD  (istilah populernya untuk Koruptor APBD) buktinya kalau ahok ngomongnya lemah lembut maka misi itu tidak akan pernah tercapai dan terbukti bahasa Toilet Ahok menghentalk seluruh lapisan masyarakat  untuk berkomentar dan lambat laun mengerti duduk permasalahan sebenarnya dalam kisrus APBD DKI Jakarta.
PELURU, ya itulah Ahok sebagai peluru sekaligus Korban dalam penegakan Korupsi (apapun tujuannya) dengan peluru itu Ahok mampu membangkitkan rasa solidaritas masyarakat yg sudah muak dengan  merajalelanya korupsi di Indonesia. sebagai Korban, ahok telah mengorbankan jabatan dan kenyamanannya  sebagai gubernur. Suatu ketika apabila pemberantasan korupsi ala Ahok berhasil dan menjalar ke daerah2 lainnya, tidak menutup kemungkinan rakyat akan menganugrahkan gelar Pahlawan Anti Korupsi kepada Ahok. Tapi sebaliknya kalau tidak berhasil maka Ahok akan menjadi pecundang dan penjahat (seperti halnya nasip AS dan BW di KPK) dan para koruptor akan bersorak sorai kegirangan.

Jadi meskipun secara hati kecil saya juga ngk setuju dengan bahasa toilet Ahok, akan tetapi saya memberikan apresiasi kepada Ahok yang telah bersedia sebagai PELURU dan KORBAN dalam penegakan korupsi di Indonesia. Tanpa bahasa Toilet Ahok maka ngggak rakyat bersatu dan sadar bahwa selama ini APBD dan APBN kiata telah bocor rata 20%. Dengan bahasa Toilet Ahok,  polisi juga tertantang untuk mengusut kasus korupsi, Rakyat jadi melek proses pembahasan RAPBD yang selama ini penuh dengan persengkongkolan.

Buat ahok teruskan  meluncurkan PELURU lainnya dalam penegakan Korupsi (saya nggk peduli tujuanmu apa) tapi saya yakin Anda sudah mempertimbangkan resikonya. Perubahan  memang memerlukan pengorbanan dan kamulah nanti sebagai Korbannya.

Yss

Baca Selengkapnya....

Minggu, November 25, 2012

MENGHITUNG KERUGIAN NEGARA DALAM TIDAK PIDANA KORUPSI

MENGHITUNG KERUGIAN NEGARA DALAM TIDAK PIDANA KORUPSI
oleh : Yusuf Sofyan
(disampaikan dalam pelatihan Penyidik TIPIKOR Polda Jatim 2011)

Arti Kerugian Negara
Menurut UU No. 1tahun 2004  tentang perbendaharaan Negara, pada pasal 1 ayat (2) berbunyi :
Kerugian Negara/Daerah adalah kekurangan  uang, surat berharga, dan barang yang nyata dan pasti jumlahnya sebagai akibat  perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai.
Menurut UU No. 31 tahun 1999  tentang Tindak Pidana Korupsi,    
Kerugian Negara menurutPasal 2 ayat (1) Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi No. 31 tahun 1999  sebagaimana telah diubah dengan UU No.20 tahun 2001  adalah : “ Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau

Theodorus M. Tuanakota merumuskan  setidaknya ada  5 konsep atau metode penghitungan kerugian negara, antara lain :
  1. Kerugian Keseluruhan (total loss) dengan beberapa penyesuaian
  2. Selisih antara harga kontrak dengan harga pokok pembelian atau harga pokok produksi
  3. Selisih antara harga kontrak dengan harga atau nilai pembanding tertentu
  4. Penerimaan yang menjadi hak negara tapi tidak disetorkan ke kas negara
  5. pengeluaran yang tidak sesuai dengan anggaran, digunakan untuk kepentingan pribadi atau pihak-pihak tertentu.

Selama ini belum ada pembakuan maupun rumusan yang bisa dipakai dalam  menghitung kerugian negara,  pembakuan atas cara menghitung kerugian negara menurut pendapat kami akan menghilangkan unsur flesibilitas dan menghilangkan  pemikiran kreatip para akuntan, mengingat modus  dalam tindak pidana korupsi yang melibatkan kerugian negara semakin berkembang dan bervariasi.
Menurut  Theodorus M. Tuanakota, Kerugian Negara dapat dipetakan dalam Pohon Kerugian Negara atau disebut R.E.A.L Tree yang berisikan  cabang kerugian negara berkenaan dengan  Receipt (penerimaan, Expenditure (Pengeluaran), Asset (Aset/kekayaan), Liability (Kewajiban)


Modus  Kerugian Negara menurut pohon kerugian negara tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
A.     KERUGIAN NEGARA BERKENAAN DENGAN ASET
1.      Pengadaan Barang Dan Jasa
Bentuk kerugian Negara dari aktifitas pengadaan barang dan jasa adalah :
    • Markup untuk barang yang spesifikasinya sudah sesuai dengan dokumen tender, kualitas dan kuantitasnya sudah benar, akan tetapi harganya lebih mahal dibandingkan nilai wajar.
    • Harga yang lebih mahal dikarenakan  kualitas barang yang dipasok dibawah persyaratan atau kuantitasnya kurang tidak sesuai dengan kontrak.
    • Syarat penyerahan barang lebih istimewa. Penyerahan fleksible sehingga ada kerugian bunga.
    • Kombinasi dari ketiganya.

Baca Selengkapnya....

Senin, April 30, 2012

PRA BAYAR PLN

LANGKAH JENIUS TAPI SANGAT TERLAMBAT

Mulai 1,5 (satu setengah) tahun yang lalu PLN mulai gencar menawarkan pembayaran rekening melalui sistem Pra Bayar.... suatu sistem yang sangat jenius dan secara langsung akan menjawab sebagian besar permasalahan di PLN. Dengan sistem Pra Bayar, konsumen pemakai jasa setrum PLN harus merogoh kocek didepan alias bayar didepan untuk mendapatkan pasokan listrik, seperti halnya pra bayar telepon seluler dengan sistem ini konsumen sangat diuntungkan dari segi kemudahan membayar dan mengelola keuangannya, karena dengan sistem pra bayar konsumen dapat mengontrol pemakaian listrik dan menyesuaikannya dengan kemampuan keuangannya. Di sisi PLN dengan sistem prabayar permasalahan-permasalahan yang sering timbul terkait dengan komplain pelanggan terhadap ketidakakuratan pembacaan meter dapat diatasi akan tetapi yang sangat menguntungkan adalah jelas-jelas PLN akan mendapatkan fresh monay didepan yang dapat digunakan untuk kegiatan operasionalnya.
Meski demikian langkah PLN ini sangatlah terlambat, pertanyaannya adalah kenapa sistem pra bayar baru sekarang diterapkan..... (kenapa tidak 2-4 tahun lalu ) ? apa karena para pemikir dan pimpinan PLN baru sadar sekarang...? atau bisa jadi memang dengan sistem yang lama banyak sekali peluang-peluang yang bisa dimanfaatkan oleh oknum-oknul PLN....? sehingga sistem lama mati-matian dipertahankan ?

setelah kurang lebih 1,5 tahun sistem pra bayar diterapkan dan PLN sangat gencar mempromosikan sistem ini pada era kepemimpinan Dahlan Iskan dan menurut saya saat itu sangat sukses, pertanyaan sekarang adalah  saat ini tidak terdengar sama sekali promosi, kampanye, atau sosialisasi sistem pra bayar PLN, dan bahkan banyak dikalangan masyarakat  yang masih curiga dengan keakuratan sistem baru ini........ Apa karena Direkturnya sudah bukan Dahlan Iskan.... atau PLN sengaja mempertahankan sistem lama yang nyata-nyata banyak menguntungkan para Oknum PLN dengan sistem Denda.........

yang jelas kalau PLN mampu mengajak 50% konsumen beralih ke sistem Listrik Pra bayar, tidak bisa saya bayangkan (sengaja saya ngak mau ngitung) berapa duit PLN dari uang muka pembayaran listrik konsumen....... ? saya yakin dalam satu tahun saja, PLN mampu berinvestasi jaringan Listrik di luar jawa sekaligus membangan pembangkit dari uang konsumen tersebut..........  Ayo PLN jangan setengah-setengan kalau mau membuat perubahan........

Baca Selengkapnya....

Jumat, Februari 18, 2011

Account Receivable Turnover & dampaknya terhadap kinerja Perusahaan

Tidak banyak para pengusaha yang menganggap penting melakukan analisis terhadap account receivalbe turnover (perputaran piutang)yang terjadi di perusahaannya, hal itu bisa jadi menjadi sesuatu hal yang terlewatkan atau mungkin para pengelola bisnis tidak faham pentingnya pengelolaan piutang.
Di era persaingan bisnis yang sangat ketat, timbulnya piutang tidak dapat dicegah. Piutang timbul dikarenakan adanya penjualan secara kredit (pembayaran mundur) hal ini mampu mendongkrak kinerja sales menjadi sangat menarik, akan tetapi terkadang banyak perusahaan yang terlena dengan terdongkraknya penjualan melalui sistem kredit tersebut, banyak kasus di lapangan mereka tidak sadar bahwa piutang perusahaan sudah mencapai titik yang membahayakan apalagi sebagian dari piutang tersebut bermasalah (piutang macet). Kalau itu sudah terjadi lain lagi masalahnya, bisa-bisa sebentar saja perusahaan akan bangkrut.... alias kolaps..... mengingat modal kerja perusahaan yang seharusnya digunakan untuk mendukung kegiatan operasional (membeli bahan baku, membayar overhead pabrik, membayar upah dan kebutuhan operasional lainnya ) ternyata dana-dana tersebut banyak tertanam dalam piutang yang macet dan tidak segera dapat dijadikan uang tunai.

Berarti Turnover yang panjang pada Piutang Dagang berakibat modal kerja yang diperlukan juga relatip lebih besar. kalau pemenuhan modal kerja berasal dari pinjaman pihak ketiga dan konsekwensinya akan timbul biaya modal yang tinggi, biaya modal yang tinggi berdampak pada penetapan harga jual..... ujung-ujungnya harga jual produk sangat tinggi dan dan tidak dapat bersaing dengan produk lain sejenis... ditambah lagi beban biaya untuk menagihan juga meningkat.
inilah secara singkat uaraian dampak yang didapat dari adanya Perputaran Piutang yang panjang. Pentingnya mengendaliakan perputaran piutang sangat membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas usahanya. berarti faktor-faktor yang berdampak pada besar-kecilnya perputaran piutang segera dicermati dan mendapatkan perhatian yg serius, khususnya proses penseleksian customer sampai dengan pengendalian piutang dan penagihannya...

Baca Selengkapnya....

GRATIS PENYIMPANAN FILE DI INTERNET